Tuesday, August 18, 2020

The Secret Waterfall of Tegalalang - Manuaba Waterfall

Manuaba Waterfall
(The Secret Waterfall of Tegalalang)

Take By : agus_sukertha

Air terjun merupakan sebuah wisata yang sangat trending di daerah Bali saat ini, khususnya daerah Kabupaten Gianyar, Bali. Inilah sebuah perjalanan saya bersama teman-teman saya dalam melakukan explore Bali. Pejrlanan yang menempuh sekiranya 1 jam perjalanan dari pusat kota, tetapi rasa lelah itu hilang ketika sampai dan melihat pemandangan dari Air Terjun Manuaba, dengan suasana yang sejuk dan jauh dari keramaian.

Air Terjun Manuaba merupakan sebuah objek wisata baru yang ditemukan oleh masyarakat desa setempat, dengan air terjun yang tidak begitu  besar membuat wisatawan yang berkunjung kemari dapat melakukan pemandian di sekitaran air terjun ini. Air Terjun Manuaba terletak di Desa Kendera, Tegalalang, Gianyar, Bali. Berlokasi di dekat persawahan dengan pohon-pohon yang rindang memberikan kesejukan dalam mengunjungi sebuah air terjun. Melalui jalan pedesaan yang berkelak-kelok dan naik-turun, membuat perjalanan sedikit menantang tetapi merasakan keseruan tersendiri.

Masyarakat Desa Kenderan menemukan air terjun ini, ketika para petani melakukan pemandian setelah melakukan pekerjaannya di sawah. Melalui jalan setapak, dan jalan yang belum begitu baik, sehingga para wisatawan harus berhati-hati dalam berkunjung kemari. Maka oleh itu, dari inisiatif masyarakatnya untuk membuat daya tarik wisata untuk desanya sendiri, diperlukan bantuan dari pemerintah khusunya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gianyar untuk membantu mengembangkan daya tarik ini, sebagai pemasukan dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Desa Kenderan. Masyarakat telah menemukan, daya tarik ini sekitar Tahun 2019, maka terlihat sangat baru dikembangkan oleh masyarakat disana. Tidak salah lagi, membuat pembangunan dalam daya tarik wisata ini tidak begitu pesat. Selain itu, wisatawan dapat berkunjung secara gratis tanpa tiket masuk. Sehingga anggaran dalam pembangunan daya tarik wisata itu, belum ada.

Wisatawan wajib berkunjung kemari, karena suasana air terjun ini sangat sejuk dan jauh dari keramaian. Membuat diri kita seperti lupa akan lelahnya perjalanan dan aktivitas sehari-hari. Cara tempuhnya memasuki jalan desa yang sunyi, layaknya desa terpencil, memasuki persawahan dan parkir di dekat sawah dengan sebuah pondok. Pastinya, sebelum sampai destinasi ini, kalian sudah dimanjakan oleh pemandangan dari Desa Kendera, Tegalalang ini. Setelah itu, kalian akan menuruni dan mengikuti jalan setapak menuju Air Terjun Manuaba, dengan suasana alam yang indah dan masih terjag keasriannya. Sehingga, aspek alam yang natural itu masih ada. Pada saat sampai air terjun, kalian merasakan keindahan dan kesejukan dari air terjun ini. Kalian bisa melakukan pemandian di dekat air terjun ini, karena air terjun ini tidak begitu deras.
"Enjoy Your Holiday"
Sekian dari pejrlanan saya di Air Terjun Manuaba, jika kalian memiliki komentar dan pertanyaan, ataupun menjadikan saya tour guide kalian dapat tulis di kolom komentar. Selain itu, jika ingin mengetahui perjalanan-perjalanan saya, bisa mengunjungi Instagram @agus_sukertha atau Facebook @Agus Sukertha.

Saturday, June 27, 2020

Hidden Tample of Tampak Siring - Gunung Kawi Tample

Gunung Kawi Tample
(Hidden Tample of Tampak Siring)
Take by @mandasaputra09

Hallo Sobat Traveler!!
Kali ini saya ingin menceritakan perjalanan saya bersama beberapa teman saya di Bali yaitu di Pura Gunung Kawi. Pura Gunung Kawi merupakan sebuah pura yang sangat tersembunyi, karena lokasinya yang terletak jauh di bawah dekat dengan sungai di Desa Tampaksiring. 
Pura Gunung Kawi adalah pura bekas peninggalan kerajaan Udayana di Bali. Nama Gunung Kawi berasal dari dua kata Gunung dan Kawi. Gunung brarti daerah yang berumpak-umpak dan memiliki puncak diatasnya (pegunungan). Sedangkan Kawi bermakna pahatan. Jadi, Gunung Kawi adalah pahatan-pahatan yang terdapat di pegunungan atau padas pahatan. Kalian bisa lihat dalam foto tersebut bahwa terdapat pahatan-pahatan yang berbentuk candi kuno Bali. Candi Gunung Kawi merupakan peninggalan sejarah abad ke-11. Dalam kompleks candi tersebut terdapat candi peruntukan Raja Udayana, keluarga raja, permaisuri, dan keturunannya yang pernah memerintah di wilayah Bali. Jadi, terdapat kompleks candi yang berada di sebelah barat terdapat 4 candi dan sebelah timur terdiri dari 5 candi atau yang sering disebut saudara 4 di sebelah barat dan saudara 5 di sebelah timur. Peninggalan kepurbakalaan disini terdiri dari kompleks candi yang disebut dengan "ceruk-ceruk" dan kompleks wihara yang disebut dengan "katyagan ambarwati". Candi yang berada di sebelah barat dan timur dibatasi dengan sungai yang bernama sungai pakerisan.

Dari penjelasan kompleks candi tersebut, sebelah barat terdiri dari 4 candi untuk Para Selir Raja dan sebelah timur terdiri dari 5 candi yang terdiri dari keluarga kerajaan, diantaranya yaitu :
  • Candi pertama atau paling ujung diperuntukan bagi Raja Udayana.
  • Candi kedua untuk Anak Wungsu.
  • Candi ketiga sampai candi-candi selanjutnya untuk Permaisuri.
Tepat di sebelah tenggara kompleks candi terdapat sebuah wihara yang dijadikan sebagai tempat tinggal pendeta Budha atau Bhiku. Peninggalan candi dan wihara ini bisa ditafsirkan sebagai penghargaan atas keragaman agama dan budaya yang sudah ada di Bali sejak dahulu kala. Hal ini dikarenakan pada jaman itu, merupakan dimana kerjaan Hindu-Budha sedang bertransmirasi dari Pulau Jawa ke Bali. Maka, kebudayaan tersebut masih terdapat peninggalannya sampai sekarang dan selalu berdampingan.

Candi Gunung Kawi dilihat dari sejarah yang sudah dijelaskan, bahwa ini merupakan sebuah peninggalan dari Kerajaan Udayana yang dibuatkan candi yang dimiliki dari keluarga kerajaan dan selir-selir raja, serta beberapa bagian kompleks wihara yang merupakan sebuah pendampingan dari agama Budha dengan Hindu. Hal ini disebabkan oleh kebudayaan dan keyakinan pertama di Indonesia ini bersamaan pada waktu itu, sehingga Hindu-Budha merupakan kebudayaan pertama yang datang ke Indonesia.  Jadi, tidak salah lagi bahwa candi ini memiliki nilai kebudayaan Budha. Candi-candi disini terbuat dari batu padas yang masih terbentuk saat ini kemungkinan tinggingya kurang lebih 15-20 meter. Selain itu, terdapat pura yang digunakan untuk melakukan persembahyangan bagi umat Hindu di Bali pada saat hari-hari suci keagamaan dan tak dekat dari sana terdapat yang diyakini sebagai makam dari Raja Udayana yang terdapat di dalam sebuah ceruk di dalam candi.

Candi Gunung Kawi berlokasi dekat dengan Pura Tirta Empul, yang berada di desa Tampaksiring, Gianyar Bali. Jadi, sungai pakerisan yang merupakan pembatasan antara candi 4 dan candi 5 ini, merupakan bagian dari sungai yang berasal dari Pura Tirta Empul ini. Sehingga, jalan sebuah cerita sejarah antara pura ini memiliki hubungan erat, karena lokasi yang tidak jauh dan saling terhubung. Akan tetapi, Candi Gunung Kawi lokasinya yang berada di tengah-tengah sawah dan berada jauh di bawah hamparan sawah, membuat banyak orang-orang mempelajari ilmu-ilmu spiritual disini, seperti melakukan tapa yoga semadhi demi ketenangan duniawi.

Tempat ini ditemukan pada tahun 1920 oleh peneliti Belanda, yang awal mulanya merupakan tumpukan hamparan sawah terasering saja yang kemudian dilakukan penggalian karena terdapat beberapa hancuran peninggalan disana waktu itu. Setelah itu, ditemukannya sebuah candi-candi ini dan beberapa ceruka yang membuat situs peninggalan Kerajaan Udayana dan diprediksi dibuat pada abad ke-11 di Bali. Sehingga sampai saat ini,tempat ini masih dijaga perawatannya, pada tahun 2019 tempat ini dilakukan sebuah renovasi jalan di tepi sungai pakerisan, karena demi menjaga keindahan tempat ini yang sudah dijadikan destinasi wisata sejarah Bali, akan tetapi tanpa menghilangkan unsur sejarah itu sendiri.

Candi Gunung Kawi dijadikan wisata sejarah bagi pemerintah dan masyarakat, karena merupakan sebuah cagar budaya bagi Bali dan Indonesia itu sendiri. Sehingga membuat candi gunung kawi dijadikan sebuah destinasi wisata yang berbasis budaya. Selain itu, memang Kabupaten Gianyar, Bali ini merupakan sebuah kabupaten yang memiliki objek-objek wisata yang berbasis sejarah yang membuat para wisatawan datang kemari untuk mempelajari kebudayaan itu sendiri ataupun hanya sekedar berkunjung saja.

Cara untuk sampai ke Candi Gunung Kawi ini adalah dengan membayar tiket terlebih dahulu sekitar Rp. 15.000 bagi wisatawan domestik dan Rp. 30.000 bagi wisatawan mancanegara. Serta, menyewa harga kamen atau sarung Bali sekitar Rp.10.000 saja. Maka, kalian dapat berkunjung ke tempat ini, karena syarat memasuki sebuah pura atau tempat suci harus menggunakan sarung Bali ini. Lalu, kalian akan menuruni anak tangga yang sangat banyak yang disekelilingnya terdapat beberapa art shop yang menjual pernak-pernik khas Bali sebagai kenang-kenangan berkunjung. Selain, itu terdapat beberapa atraksi yang dibuat disana seperti swing atau ayunan besar yang menghadap ke sawah dan terdapat sawah-sawah dengan aliran sungai kecil diantara sawah-sawah tersebut. Setelah sampai dibawah, maka kalian akan melihat kemegahan Candi Gunung Kawi ini. Selain kompleks candi dan wihara, terdapat Pura Gunung Kawi disini. Serta beberapa pura yang terdapat di dalam sawah yang tidak jauh dari sini. Sehingga, ketika kalian sampai disini perlu mengelilingipenuh area candi ini dan mempelajari beberapa hal dari semua yang ada disini baik itu candi sampai sejarah yang banyak terkandung di dalam destinasi ini.

Jadi, itulah pengalaman perjalanan saya di tempat ini, sehingga kalian wajib datang kemari demi menikmati keindahan bangunan dan peninggalan bersejarah dari Pulau Bali ini. Semoga dapat membantu perjalanan kalian sebelum kemari dan menambah wawasan kalian dalam melakukan perjalanan wisata.
"Enjoy Your Journey"
Jika kalian memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa menanyakannya di kolom komentar atau bisa melalui via Instagram @agus_sukertha dan Facebook @Agus Sukertha.   

Monday, June 1, 2020

Most Historical of Bali - Goa Gajah

Goa Gajah
(The Secret History of Bali)

Take By @arynata11
Hallo Sobat Traveler!
Foto diatas merupakan sebuah Goa yang memiliki banyak cerita di dalamnya, karena memiliki banyak peninggalan-peninggalan di sekelilingnya. Nah,,disini saya ingin menceritakan perjalanan saya di Bali bersama saudara dan teman-teman saya disini. Goa ini diberi nama Goa Gajah, akan tetapi bentuknya tidak seperti gajah, melainkan seperti Barong Bali dengan mulut menganga sebagai goa.

Destinasi pariwisata di Bali memang memiliki alam yang indah, akan tetapi prioritas dari para wisatawan berkunjung ke Bali yaitu wisata budayanya. Tempat ini merupakan wisata budaya yang memiliki banyak cerita di dalamnya. Goa Gajah merupakan sebuah goa peninggalan pra-sejarah Bali yang namanya diambil dari sungai Petanu, yang terletak di sebelah tempat ini. Sudah menjadi awam bagi masyarakat Bali terdahulu, yang biasanya mengambil nama dari sebuah sungai atau desa dia dimana tempat ini berada. Goa Gajah terletak di desa Bedahulu, Gianyar, Bali. Tepat dipinggir jalan Goa Gajah, dimana lebih tepatnya jalan menuju Pura Tirta Empul. Memiliki tempat yang sangat strategis menjadi sebuah destinasi wisata, dimana tempat ini berada bawah ketika wisawatan ingin menuju ke goa.

Goa Gajah ini ditemukan oleh para peneliti dan ahli sejarah, dimana tempat ini awal mulanya sebuah tanah saja akan tetapi ketika para ahli menemukan jejak peninggalan sejarah Bali terutama Hindu di Bali, maka dilakukanlah sebuah penggalian di tempat ini, sehingga ditemukanlah sebuah Goa bercorak Hindu disini, akan tetapi disebelah Goa,atau lebih dekat dengan  sungai Petanu, terdapat patung Budha yang sudah rusak, sehingga dapat disimpulkan Goa Gajah ini dibangun pada saat zaman Hindu-Budha di Indonesia terutama di Bali ini. Goa ini ditemukan pada tahun 1923, oleh pejabat dan para peneliti Hindia Belanda pada saat itu, dengan hal yang menyatakan tempat ini menjadi Goa Gajah yaitu ditemukanlah Arca Ganesha disini.

Pict By @agus_sukertha
Sehingga dari banyaknya kisah tempat ini, pemerintah Kota Gianyar menjadikan tempat ini sebagai Cagar Budaya dan menjadikannya sebuah Objek Wisata Budaya. Sehingga tempat ini dijadikan sebuah destinasi wisata berbasis Budaya,yang dapat dikunjungi oleh wisatawan baik untuk meneliti ataupun hanya sekedar berkunjung saja. Goa Gajah memiliki beberapa tempat yang layak dijadikan sebagai daftar objek wisata dalam travel agent di Bali, hal ini disebabkan Goa Gajah memiliki fasilitas yang memadai, seperti memiliki parkir yang sangat luas baik itu mobil, motor ataupun minibus, dengan biaya parkir sekitaran Rp.1.000-10.000, dan terdapat art shop dan pedagang kaki lima yang menjual berbagai pernak-pernik khas Bali serta souvenir, selain itu mereka menjual makanan dan minuman, kalian bisa berbelanja disana sebagai kenang-kenangan selama kalian berlibur ke Bali dan ketika lapar, kalian bisa berbelanja disini sebagai pengisi perut setelah ataupun sebelum berkeliling Goa Gajah ini.

Harga tiket masu Goa Gajah ini adalah dari Rp.30.000 untuk wisatawan lokal sampai Rp. 50.000 untuk wisatawan mancanegara. Ketika sudah membeli tiket, nanti akan di cek kembali oleh penjaga pintu untuk memberikan stempel cap kepada tiket yang dibeli. Terdapat beberapa area di sekeliling Goa ini, diantaranya terdapat wantilan, karena terdapat sebuah Pura disini, sehingga dibangunlah sebuah wantilan atau bale pertunjukan yang digunakan untuk menampilkan pertunjukan keagamaan disini. Selain itu, terdapat sebuah reruntuhan-reruntuhan bangunan di sebelah kompleks Goa Gajah ini. Untuk Goa Gaja itu sendiri, di bagian luarnya terdapat pelinggih atau bangunan suci yang terdapat arca peninggalan tempat ini serta di dalamnya terdapat Arca Tri Lingga di sebalah kana , sedangkan di sebalah kiri terdapat Arca Ganesha. Tepat di depan Goa ini terdapat sebuah pancuran suci dengan bentuk dewa-dewi, yang biasanya digunakan sebagai Tirta Amertha oleh masyarakat Bali, dimana biasanya digunakan sebagai air suci atau tirta dalam sebuah upacara keagamaan.

Pict By @agus_sukertha
Adapun tempat peninggalan Budha yang terletak di sebelah Pura,terdapat patung Budha yang sudah runtuh atau rusak, sehingga dimana membuat tempat ini menjadi peninggalan pada jaman Hindu-Budha di Indonesia. Maka dari itu, kemungkinan besar ketika wisatawan dipandu oleh tour guide atau pemandu wisata, lebih dijelaskan secara detail tentang tempat ini, sehingga membuat wisatawan merasa selain liburan, mereka mendapatkan ilmu dalam liburannya. Dalam beberapa tempat, kalian dapat mengambil sebuah foto disini, dengan tidak boleh menaiki beberapa step atau pondasi bangunan yang sudah diberikan peringatan dalam beberapa bangunan disana.

Jadi, itulah pengalaman perjalanan dan hal yang saya dapat berikan kepada kalian, semoga dapat menjadi ilmu dan jangan lupa datang kemari atau ketika kalian liburan ke Bali atau pun ke Gianyar pastikan kalian datang kemari.
"Enjoy Your Journey"
Jika kalian memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa menanyakannya di kolom komentar atau bisa melalui via Instagram @agus-sukertha dan Facebook @Agus Sukertha.  

Wednesday, May 27, 2020

Habitat of Monkey - Mandala Wisata Wenara Wana (Monkey Forest)

Mandala Wisata Wenara Wana
Take By @Andra.29

Hai Sobat Traveller!!
Kali ini saya ingin melanjutkan cerita perjalanan saya di Bali yaitu di sekitaran Kabupaten Gianyar. Siapa yang tidak kenal Ubud? Pastinya wisatawan mengetahui tempat ini. Sekarang saya ingin menceritakan pengalaman  perjalanan saya disini, yaitu di Monkey Forest yang bernama Mandala Wisata Wenara Wana, Ubud. Tempaut ini sudah dikelola oleh pemerintah Kabupaten Gianyar, yang sekarang dijadikan tempat habitat monyet yang terletak di Ubud sebagai daya tarik wisata untuk sebagai sarana hiburan bagi para wisatawan ketika mereka berkunjung atau menginap beberapa hari di Ubud.

Manda Wisata Wenara Wana merupakan sebuah hutan atau masyarakat Bali sebut itu dengan alas, dimana tempat ini merupakan sebuah tempat penangkaran atau habitat para monyet yang terletak dipinggiran Jalan Monkey Forest. Tempat ini memiliki beberapa bagian yang wajib dikunjungi oleh wisatawan ketika mereka berkunjung kemari. Setiap objek memiliki daya tarik tersendiri dari tempat ini. Jadi, ketik wisatawan datang ke Ubud, jangan lupa datang kemari karena tempat ini tepat pada pusat Ubud itu sendiri, sehingga ketika kalian datang kemari, kalian tidak merasa kesulitan untuk mencari tempat ini. Selain itu, tempat ini dikeliling artshop yang menjual pernak-pernik dan souvenir khas Pulau Bali itu sendiri.

Untuk mencapai tempat ini kurang lebih 1 setengah jam ketika kalian berjalan dari Denpasar untuk mencapai tempat ini, karena kemungkinan besar sekitaran jalan menuju tempat ini akan mengalami sedikit kendala, disebabkan kemacetan yang cukup panjang. Tempat ini dikelola oleh pemerintah Kabupetan Gianyar sebagai dayat tarik resmi atau wajib dikunjungi, karena sudah terdata di seluruh travel agent yang terdapat di Bali, ketika mereka memiliki rute Ubud. Jadi, perawatan tempat ini sangat baik serta penjagaan terhadap kehidupan monyet disini sangat baik dan pengelolaan agar monyet ini tetap bertahan  hidup diberikanlah makanan-makanan. Kemungkinan itu dilakukan agar pengunjung tidak diserang oleh monyet-monyet ini.


Take By @agus_sukertha
Tempat ini dijadikan sebagai habitat para monyet, karena di dalam tempat ini terdapat hutan yang sangat luas di dalamnya yang disertai sungai yang terletak di bawah tempat ini. Sehingga monyet ini ada sebagai daya tarik tersendiri dari tempat ini. Memiliki tempat yang sejuk dan terdapat banyak pohon-pohon yang sangat rindang. Sehingga wisatawan akan merasakan kesejukan, selain berkunjung dan melihat monyet-monyet disini. Pohon-pohon disusun secara rapi, agar tidak membuat wisatawan tidak merasa risih ketika berkeliling tempat ini. Cara pengelolaan di tempat ini, terdiri atas pelayanan di tempat ini dilakukan oleh staf yang bekerja dengan baik apada saat kita datang sampai kita dapat berkeliling tempat ini, petugas yang berjaga selalu mengatasi monyet-monyet yang sudah melakukan tindakan yang mengganggu wisatawan yang datang, selain itu terdapat peta yang kita dapat gunakan untuk berkeliling tempat ini, sehingga wisatawan tidak tersesat atau kebingungan kemana tujuan-tujuan mereka ketika datang ke beberapa objek disana.

Fasilitas disini sangat lengkap layaknya pelayanan di bandara. Memiliki tempat parkir yang sangat luas dengan dibedakan antara motor dengan mobil atau mini bus. Lalu ketika kalian datang, petugas akan mengantarkan ke loket tiket yang terletak di depan. Harga tiket disini IDR. 75.000, akan tetapi untuk penduduk dengan kartu identitas lokal atau asli Bali maka akan mendapatkan potongan harga menjadi IDR.50.000. Harga itu ditetapkan pada Bulan Januari 2019 ini. Setelah itu kalian akan memasuki tempat ini yang memiliki beberapa objek daya tarik yang kalian dapat kunjungi di tempat ini. Akan tetapi, tetap menjaga barang bawaan ataupun diri kalian dengan beberapa monyet yang agresif atau yang merasakan dirinya terancam. Jagalah barang bawaan, yang ditakuti karena monyet-monyet tersebut akan mengambil barang-barang bawaan kalian. Selain itu, kalian dapat mencari beberapa spot untuk kalian berfoto kemari dan post di media sosial kalian, yang membuat tempat ini semakin banyak didatangi oleh wisatawan dan rekan atau teman kalian ingin datang kemari.

Saya kira itulah Mandala Wisata Wenara Wana, yang memiliki tempat yang sangat luas dan dijadikan sebagai habitat monyet, yang sekarang dijadikan daya tarik wisata Ubud selain dengan souvenir atau pernak-pernik yang selalu dicari oleh wisatawan ketika berkunjung kemari. Jadi, ketika kalian ke Ubud, pastikan kalian berkunjung kemari!
"Enjoy Your Journey"
Jika kalian memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa menanyakannya di kolom komentar atau bisa melalui via Instagram @agus-sukertha dan Facebook @Agus Sukertha. 

Saturday, May 9, 2020

New Destination Of Bali, Sumampan Waterfall

Sumampan Waterfall

Hallo sobat traveling!
Kali ini saya akan menceritakan tentang perjalanan saya di Pulau Bali. Pada foto ini merupakan sebuah foto yang saya ambil sendiri. Tempat ini merupakan sebuah destinasi baru yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali. Air terjun Sumampan merupakan air terjun yang terbentuk dari jebolnya saluran irigasi sawah yang berada diatas air terjun ini. Sehingga terbentuklah sebuah air terjun yang sangat indah, dengan volume air yang tidak begitu deras, sehingga jika kalian berkunjung kemari dan menikmati air terjun ini, dipastikan aman. Jika, kalian kemari saya pastikan kalian akan merasa terpukau melihat tempat ini.

Air terjun Sumampan terletak di Desa Kemenuh, Gianyar, Bali. Air terjun yang memiliki pemandangan yang sangat indah dengan air yang tidak bergitu deras, para wisatawan dapat menikmati air terjun ini dari dekat ataupun di bawahnya langsung. Air terjun ini, ditemukan oleh masyarakat setempat, ketika para pekerja pencari batu paras di seberangnya. Lalu, masyarakat desa, khususnya anak-anak dan para remaja melakukan pemandian sembari bermain di air terjun ini. Pada jaman 4.0 dengan dasarnya era teknologi, pastinya para manusia di era sekarang apapun yang mereka lihat indah pastinya akan di foto dan akan diposting dalam sosial medianya. Jadi, para pemuda pada saat itu berfoto di air terjun ini dan diposting di media sosialnya, sehingga air terjun ini seketika banyak yang berkunjung karena melihat salah satu postingan dari remaja atau anak-anak itu, karena keindahan dan rasa penasaran dari air terjun ini.

Pada pertengahan menuju akhir tahun 2019, air terjun ini ditemukan dan terkenal sampai sekarang. Air terjun ini disebut air terjun Sumampan karena diambil dari nama desa nya yaitu Sumampan. Memang untuk memberikan nama air terjun tidak luput dari nama daerah atau desa, dimana suatu destinasi itu berada. Sehingga, dapat membuat suatu citra desa itu meningkat dalam suatu kawasan, yaitu Pulau Bali ini. Walaupun tempat ini, belum dijadikan suatu objek wisata tujuan dalam sebuah travel agent, akan tetapi banyak wisatawan bali atau para traveler akan mencari-cari tempat ini sebagai kunjungannya. Sehingga, tempat ini selalu didatangi oleh beberapa wisatawan yang ingin berkunjung.

         

Nah, itu merupakan salah satu foto teman saya pada saat kemari. Air yang tidak cukup deras, pastinya tidak masalah untuk menikmatinya langsung dari bawah air terjun itu sendiri, berbeda dengan air terjun Tegenungan yang dekat air terjun ini dengan intesitas air yang sangat deras, pastinya tidak akan diperbolehkan oleh pengelola air terjun itu, untuk menikmati air terjun itu langsung di bawahnya, karena dapat mengorbankan nyawa wisatawan itu sendiri.

Untuk mencapai tempat ini, kalian perlu memasuki jalan desa Sumampan yang sangat sunyi dengan suasana pedesaan yang sangat khas. Akan tetapi, untuk mecapai tempat parkir, kalian tidak perlu melewati jalan yang belum di renovasi oleh desa, maka wisata ini belum mendapatkan objek wisata yang ditargetkan oleh travel agent untuk dikunjungi. Setelah itu, dengan kawasan wisata yang belum berhasil dikelola maksimal oleh desa itu sendiri, maka dari jalan dan tempat parkir pun belum memiliki fasilitas yang layak. Akan tetapi, jika kalian kesana dari tempat parkir sebelum turun ke bawah untuk mencari air terjun itu, kalian sudah mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Kalian untuk mengunjungi air terjun ini tidak ada nominal harga tiket, untuk memasuki tempat ini hanya meminta sumbangan sukarela saja. Tetapi saya harap, kalian memberikan sumbangan itu demi perkembangan tempat ini.

Jika, kalian menuju air terju, kalia perlu menuruni anak tangga. Kembali saya bilang, kawasan wisata yang belum dikelola secara maksimal, tangga disini dibentuk dengan tambahan sisa-sisa batu paras agar tanah dtidak longsor, selain itu tangga disini sedikit kecil dan perlu berhati-hati menuruninya. Tetapi, walaupun begitu dalam perjalanan menuruni tangga, kalian nanti akan melihat tebing yang sangat indah sisa-sia bentukan dari pekerja dalam mencari batu paras disana. Jika kalian sudah sampai di bawah, kalian perlu melewati untuk sampai dekat dengan air terjun ini. Saran saya, jika air sungai deras, lebih baik tidak menyebrang, berbahaya untuk diri kalian sendiri. Sedikit cerita tentang saya bersama teman saya pada saat kemari, karena saya memiliki penasaran dan rasa ingin menikmati air terjun itu, pastinya kalian tahu jika kalian berlibur tidak menikmatinya secara puas pastinya, perjalanan kalian mengecewakan. Saya tidak ingin seperti itu, lalu saya bersama teman saya menyebrangi air sungai yang deras pada saat itu, diperjalanan mengalami sedikit kesulitan, tapi kami sampai diseberang. Lalu menikmati air terjun itu, tetapi pada saat saya kembali saya tidak dapat menyebrang sungai itu, hampir kami hanyut, kami memegang erat batu itu, lalu ada wisatawan asal India menolong kami, akhirnya kami dapat menyebrang sungai tersebut. Kembali ke air terjun, sekitaran air terjun itu, terdapat beberapa bongkahan batu yang berisi ukiran disana. Saya belum tahu pasti sejarah ukiran disana. Akan tetapi, kemungkinan besar merupakan bekas tempat peninggalan atau pertapaan seorang pertapa dulu,yang melakukan tapa semedhi di tempat ini,yang sekarang sudah hancur. Akan tetapi, jika kalian kemari, jujur kalian akan merasakan sensasi yang luar biasa.

Air terjun ini dikeliling tebing-tebing bekas, yang dibentuk oleh pekerja untuk mencari batu paras atau tanah yang terbentuk karena dicari untuk tanah urug, sebagai pondasi rumah. Selain itu, air terjun ini terkurung oleh beberapa pohon-pohon kecil yang menambah indah air terjun sumampan ini.
Itulah air terjun sumampan yang merupakan suatu destinasi baru yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali. Jangan lupa kemari ya guys!
"Enjoy Your Journey"
Jika kalian memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa menanyakannya di kolom komentar atau bisa melalui via Instagram @agus-sukertha dan Facebook @Agus Sukertha. 

Monday, May 4, 2020

Tegenungan Waterfall

Tegenungan Waterfall

Take by : agus_sukertha 
Air Terjun Tegenungan merupakan air terjun yang terdapat di Desa Blangsinga, Blahbatuh, Bali. Air terjun ini memiliki debit air yang cukup besar dikarenakan dalam cerita yang saya dapat adalah sebelum menjadi air terjun, terdapat sebuah bendungan diatasnya yang merupakan pembelah alur sungai. Suatu hari datang dan membuat tanggul pada bendungan sungai diatas jebol, sehingga terbentuklah sebuah air terjun dengan intesitas debit air yang sangat deras. Terlihat dalam foto diatas dapat dilihat seperti tembok yang pecah diatas air terjun itu. Akan tetapi dengan inilah, membuat salah satu destinasi yang terbentuk oleh alam itu sendiri, yang sekarang dikelola oleh pemerintahan Desa Adat Blangsinga. Air terjun ini dikelilingi tebing yang sangat indah, sehingga tak salah lagi membuat wisatawan banyak datang kemari ketimbang beberapa destinasi yang ada di Gianyar, Bali. 

Air terjun Tegenungan memiliki objek pemandangan di satu kawasan destinasi ini, seperti air terjun kecil sebelum mencapai tempat ini, atau bisa disebut anak air terjun tegenungan. Selain itu, terdapat beberapa fasilitas lainnya, seperti pedagang-pedagang kecil yang menjual makanan dan minuman, serta menjual beberapa souvenir khas Bali lainnya. Terdapat pula kamar mandi kecil sebagai tempat mengganti pakaian atau buang air kecil maupun besar, akan tetapi terdapat restoran diatas air terjun ini yang sangat diminati wisatawann untuk menikmati air terjun dari atas.

        

Untuk mencapai tempat ini, wisatawan perlu menuruni tangga yang sangat banyak. Sebelum itu, wisatawan diwajibkan untuk membeli tiket terlebih dahulu seharga IDR. 15.000 untuk wisatawan domestik dan IDR. 30.000 untuk wisatawan mancanegara, disertai dengan parkir yang sangat luas, maka kalian tidak perlu khawatir tempat parkir akan habis. Selanjutnya, kalian harus berjalan menuruni anak tangga yang sangat banyak yang disetiap perjalanan terdapat pedagang-pedagang kecil yang menjual makanan dan minuman ataupun beberapa souvenir. Selain itu, terdapat spot foto yang berupa sarang burung untuk kalian mengambil sebuah foto pada saat kalian berkunjung kemari. Akan tetapi, terdapat air terjun kecil pula sebelum kalian mencapau air terjun tegenungan. Yang biasanya air terjun ini digunakan untuk bersantai oleh para wisatawan karena air terjun ini sangat sunyi. Jika, kalian ingin berenang santai, kalian perlu datang ke kolam kecil dekat pura yang ada disana dengan air yang cukup segar untuk mandi disertai bersenda gurau bersama teman-teman atau keluarga pada saat berkunjung.

Setelah melewati itu semua, kalian akan sampai di air terjun teganungan dengan panorama yang sangat indah dengan tebing-tebing besar yang menghiasi air terjun ini. Jika, kalian merasa lapar kalian bisa menaiki anak tangga untuk menuju restoran yang bernama Crispy Duck Resto. Akan tetapi, jika kalian ingin menuju restoran ini dan menaiki anak tangga, maka kalian membayar tiket lagi dengan harga IDR. 15.000. Maka, kalian dapat menikmati hidangan yang terdapat di restorna itu sembari menikmati air terjun dari atas. Selain itu, terdapat atraksi wisata yang dibuat oleh restoran ini yaitu ayunan besar atau disebut dengan swing. Maka, wisatawan dapat mencoba adrenaline dengan mencoba ayunan ini yang berada di atas air terjun ini. Itu semua cerita dan penjelasan selama saya berkunjung kemari.
"Enjoy Your Journey"
Jika kalian memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa menanyakannya di kolom komentar atau bisa melalui via Instagram @agus-sukertha dan Facebook @Agus Sukertha. 

Tuesday, April 21, 2020

Tibumana Waterfall

Tibumana Waterfall
 Pict by Manda Saputra
Air Terjun Tibumana merupakan sebuah air terjun yang sangat indah dan dijadikan suatu tempat pra-wedding. Air terjun yang tidak deras membuat suasana romantis di air terjun ini. Air terjun Tibumana terletak di Desa Apuan, Susut, Kabupaten Bangli. Air terjun ini memiliki intesitas air yang sangat kecil, sehingga para wisatawan diperbolehkan mandi di sekitaran air terjun ini, akan tetapi dilarang untuk mandi di bawah air terjun itu. Hal ini dilakukan untuk keselamatan wisatawan itu sendiri. Jika kalian kemari, kalian perlu berjalan dari parkiran dan menuruni beberapa anak tangga, kurang lebih jarak untuk mencapai tempat terjun ini adalah 250-500 m. 

Air terjun ini ditemukan oleh warga setempat, yang pada awalnya hanya sebagai tempat pemandian masyarakat disana. Akan tetapi, demi pembangunan desa atau daerah disana,maka tempat ini dipublikasikan untuk umum hingga mencapai dunia internasional. Sehingga tidak salah, tujuan wisatawan mancanegara kemari selain datang ke air terjun kanto lampo yang satu jalan dengan objek wisata air terjun tibumana ini. Untuk mencapai tempat ini, para wisatawan harus menuruni anak tangga dan berjalan mengikuti jalan setapak yang dibuat oleh masyarakat setempat. Selama perjalanan kalian akan dimanjakan dengan keasrian alam yang sangat indah dan dapat membuat ketenangan dalam diri kalian, walaupun dalam perjalanan mengalami kelelahan akan tetapi tidak terasa karena telah disuguhkan dengan keasrian alam yang sangat alami. Selain itu, kelelahan kalian akan terbayarkan akan keindahan air terjun Tibumana  ini.

 Pict by Manda Saputra

Air terjun ini dikelola sangat baik oleh masyarakat setempat, dengan memfasilitasinya dengan ruang ganti walaupun sederhana, tetapi sangat bermanfaat bagi wisatawan untuk berganti pakaian setelah menikmati dan melakukan pemandian di air terjun ini. Selain itu, terdapat pengawas untuk menjaga ketertiban wisatawan agar menghindari hal-hal yang berbahaya bagi dirinya. Selain itu,terdapat tempat parkir yang sangat luas, dipisahkan antara motor dengan mobil. Serta, terdapat warung-warung kecil yang menyediakan makana dan minuman setelah tamu menikmati air terjun ini. Jadi, nikmati keindahan alam ini dan ingat tetap jaga keindahannya.
"Enjoy Your Journey"
Jika kalian memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa menanyakannya di kolom komentar atau bisa melalui via Instagram @agus-sukertha dan Facebook @Agus Sukertha.

Tuesday, January 14, 2020

Tegallalang Nice View

Rice Terrace Tegallalang

Pict by Agus_Sukertha

Tegallalang merupakan sebuah destinasi wisata yang berada di Bali, salah satunya yaitu teraseringnya yang masih terawat oleh penduduk lokal disana. Semakin berkembangnya zaman, tempat ini selalu mengalami perkembangan seperti penambahan atraksi-atraksi seperti ayunan yang besar, restoran, air cycling dan lain sebagainya.

Lokasi Rice Terrace Tegallalang
Rice Terrace Tegalalang terletak di Jln. Raya Tegallalang, Tegallalang, Gianyar, Bali. Untuk mencapai tempat ini, kurang lebih 1 setengah jam dari Bandara I Gusti Ngurah Rai jika kalian tidak mengalami kemacetan. Tempat ini berada dipinggir Jln. Raya Tegallalang, dengan hamparan terasering sawah yang sangat luas, untuk sekarang sudah disediakan tempat parkir khusus kendaraan tamu. Jika megggunakan motor, bisa parkir di pinggir jalan. Kalian tenang saja, di tempat parkir tersebut sudah disiapkan penjaganya untuk menjaga kendaraan kalian tetap aman.

Harga Tiket Masuk
Kalian pada saat masuk ke tempat ini, ditagih hanya Rp.10.000/orang dan biaya parkir kendaraan selain roda dua adalah Rp. 5.000. Menurut anda, apakah mahal untuk memasuki tempat wisata yang seindah ini? Meski tidak bukan. Hal itu digunakan sebagai biaya pembangunan sebuah objek wisata tersebut maka tak heran, Rice Terrace Tegallalang bisa berkembang pesat.

Daya Tarik Wisata
Rice Terrace Tegallalang menampilkan hamparan sawah yang sangat luas dengan bentuk sawahnya yang berlika-liku. Sawah ini dimiliki oleh masyarakat Tegallalang, dengan sistem Subak yang dimana sistem ini sudah diakui dunia yaitu UNESCO. Banyak yang bertanya, "mengapa destinasi ini masih sangat asri walaupun perkembangan selalu dilakukan?" Hal ini dikarenakan adalah yang saya tahu dari penduduk lokal adalah masyarakat tersebut melakukan rapat desa atau pesamuan tentang pengelolaan daya tarik ini. Hasilnya adalah sawah-sawah ini tidak akan dijual untuk siapapun atau dengan tujuan komersial selain hanya dijadikan objek wisata saja. Maka tak salah lagi, keasrian sawah itu masih terjaga. 



 Pict by Agus_Sukertha

Fasilitas yang telah disediakn sampai tahun 2020, antara lain :
1. Swing (Ayunan)
Swing atau Ayunan yang berukuran besar membuat para wisatawan selalu ingin mencoba wahana ini, di dorong oleh pengelolanyasambil berteriak agar suasana ketegangan bercampur dengan kegembiraan wisatawan. Untuk mencoba ayunan, kalian hanya perlu membayar sekitar Rp. 50.000, maka kalian dapat menikmati ayunan ini dengan melihat hamparan terasering sawah yang indah.

2. Spot Foto yang Bervariasi
Spot Foto disini sangat bervariasi, dapat kalian gunakan untuk mengabadikan momen di tempat ini. Adapun bentuknya dari jantung, bulat lonjongm ataupun sebagainya. Spot-spot ini, terbuat dari rangkaian ranting atau rotan yang dibuat dengan kreatifitas masyarakat serempat. Kalian perlu membayar Rp. 10.000, untuk berfoto di tempat ini.

3. Restoran dan Pedagang Kecil
Ketika telah berkeliling, kalian perlu mampir di restoran atau pedagang kecil untuk beristirahat sejenak sambil tetap melihat pemandangan ini. Jika kalian membeli makanan dan minuman, lalu membawanya berkeliling, saya harap tetap memjaga kebersihan lingkungan daerah tempat ini. Selain makanan dan minuman, para pedagang kecil disana menjual souvenir khas Bal, dari pakaian sampai pernak-pernik yang perlukalian beli sebagai kenang-kenangan liburan kalian ke Bali termasuk di Tegallalang ini.
 Pict by Agus_Sukertha
"Enjoy Your Journey"
Jika kalian memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa komentar disini dan bisa melalui akun Instagram @agus_sukertha dan Facebook @Agus Sukertha 

Saturday, May 11, 2019

Goa Rang Reng Waterfall

Goa Rang Reng Waterfall

Goa Rang Reng Waterfall merupakan air terjun yang berlokasi di Bakbakan, Gianyar. Air terjun ini bersudut 270 derajat berbeda dengan air terjun pada umumnya yang bersudut 180 derajat, dengan bentuknya itu para wisatawan dapat menaiki air terjun ini dengan mudah. Tetapi, ingat air terjun ini saat dinaiki sangat licin karena lumut yang tumbuh di batu yang berada di sela-sela air terjun ini. Jika ingin memudahkan kalian untuk naik di air terjun ini dengan meminta tolong kepada tour guide yang berada disana, maka kalian akan dibantuk menaiki air terjun ini melalui samping air terjun dengan menggunakan tali.

Pict By Agus_Sukertha

Pengelola air terjun ini adalah masyarakat setempat, yang pertama kali ditemukan dan berkembang sejak tahun 2016 oleh para petani. Maka, masyarakat desa itu menjadikan air terjun ini sebuah destinasi wisata, untuk dijadikan pendapatan desa. Sampai saat ini, air terjun ini terus berkembang dan dibuka jalur berbeda yang merupakan aliran sungai sebelum air terjun ini. Aliran sungai itu, dikelilingi oleh tebing-tebing yang sangat indah dikarenakan pantulan sinar matahari dari celah-celah tebing disertai pantulan cahaya matahari dari air yang membuat tempat ini tampak indah jika di datangi dan air-air terbing yang jatuh yang menambah panorama keindahan tempat ini.

Cara mencapai tempat ini adalah kalian perlu menuruni tangga, tetapi ingat kalian perlu membayar hanya Rp.15.000/orang. Setelah itu, kalian menuruni tangga dan kalian akan sampai kurang lebih 5 menit saja, maka kalian dapat menemukan air terjun ini. Kalian dapat mengambil foto dari sudut manapun, karena air terjun ini memiliki air yang tidak begitu deras. Jika kalian ingin mencapai tempat pada aliran sungai air terjun ini, kalian perlu mengajak seorang gudie lokal tempat wisata ini demi keselematan diri anda.
Pict By AryNata
  
SEJARAH

Sedikit cerita tentang ini, yang saya tahu dari masyarakat tempat ini adalah tempat ini disebut Air Terjun Goa Rang Reng, karena singkat cerita di atas air terjun ini terdapat sebuah goa yang ditengahnya terdapat sebuah pura atau pelinggih Rang Reng.Goa itu disebut  Jeroan atau Utamaning Mandala. Layaknya manusia, Bhuta Kala juga mempunyai sistem yang bermana Tri Mandala yang terdiri dari Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utamaning Mandala. Maka tempat air terjun ini adalah Nista Mandala atau Jaba Sisi. Maka air terjun ini  disebut air terjun Goa Rang Reng

Jika aliran Sungai  air terjun ini, disebut makam atau setra untuk makhluk gabi atau masyarakat Bali menyebutnya Bhuta Kala. Maka sangat disarankan jika kalian ingin datang kesini, kalian perlu mengajak guide lokal tempat wisata demi keamanan dan kenyamanan dalam menjelajah tempat ini dan satu lagi, informasi yang saya juga dapat adalah jika batu yang berada di tengah aliran sungai tetapi diatasnya tidak basah, brarti disana merupakan rumah makhluk gaib. Walau tempat ini baru ditemukan, tetapi mengandung aura mistis di dalamnya.
"Feel What Nature has given this to Yourself"
Jika memiliki pertanyaan tentang tempat ini, kalian bisa mencantumkan komentar di bawah ini atau bisa komunikasi melalui Instagram @agus_sukertha dan Facebook @Agus Sukertha
Butuh jasa fotografer atau videografer bisa hubungi via Instagram ataupun Facebook.

Monday, April 15, 2019

Kanto Lampo Waterfall

Kanto Lampo Waterfall 

Air Terjun Kanto Lampo merupakan sebuah air terjun yang memiliki bentuk air terjun yang sangat berbeda dengan air terjun pada umumnya, hal ini dikarenakan batu-batu yang ada pada air terjun itu membuat terjunan air nya sangat berbeda dan sangat indah diambil foto disana. Air terjun ini konon air yang merupakan aliran air sawah atau di Bali disebut dengan subak, yang bocor dan turun ke sebelah  sungai yang berada di bawahnya. Sehingga terbentuklah air terjun yang sangat indah dengan sinar matahari yang menyinari dari selah-selah tumbuhan yang ada diskitaran air terjun dan sungai tersebut.
Pict By Agus_Sukertha

Air terjun ini terletak di Desa Beng, Gianyar Bali, tidak jauh dari pusat Kota Gianyar. Air terjun Kanto Lampo ditemukan pada tahun 2010 lalu, dan kini telah berkembang pesat seiring perkembangan zaman, karena dari media sosial air terjun ini semakin banyak berdatangan kemari untuk mengisi waktu liburannya. Setiap tahunnya air terjun ini dikembangkan oleh masyarakat setempat, sehingga terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat disana, seperti diberikan lahan untuk berjualan dan perluasan tempat parkir, serta pada saat menuruni tangga dalam mencapai tempat ini sudah disediakn kamar mandi umum dan beberapa tempat peristirahatan untuk membeli makanan maupun minuman disana.

Pict By Agus_Sukertha

Air terjun ini diberikan Kanto Lampo karena menurut yang saya ketahui adalah air terjun ini memiliki panorama yang sangat manis dan indah, dilihat dari terjunnya air yang memantul di batu-batu pada tebing air terjun sehingga membuat keindahan dan ciri khas dri air terjun ini. Karena  Kanto Lampo merupukan buah dengan pohon yang tinggi dan memiliki rasa yang cukup manis, sesuai dengan air terjun ini. Jadi, menurut saya air terjun Kanto Lampo adalah air terjun yang tinggi dengan panorama yang indah.

Cara mencapai tempat ini adalah dengan menuruni tangga yang lumayan banyak, tapi kalian perlu membayar Rp.15.000 untuk memasuki area air terjun ini. Tetapi, untuk sekarang ini kalian perlu berbaris untuk berfoto di bawah air terjun ini, karena wisatawan yang datang kesini semakin bertambah banyak sehingga kalian yang  datang kesini perlu bersabar untuk berfoto disini. 

 Pict By Agus_Sukertha
"Nature Gives Everything"
Jika kalian ingin memberikan komentar atau pertanyaan bisa tulis di kolom komentar, atau bisa komunikasi melalui Instagram @agus_sukertha dan Facebook @Agus Sukertha
Butuh jasa fotografer dan videografer bisa hubungi via Instagram atau Facebook.

The Secret Waterfall of Tegalalang - Manuaba Waterfall

Manuaba Waterfall (The Secret Waterfall of Tegalalang) Take By : agus_sukertha Air terjun merupakan sebuah wisata yang sangat ...